Tampilkan postingan dengan label Recomendation. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Recomendation. Tampilkan semua postingan

16 Nov 2011

Malas oh Malas!

Selamat malam. Hah, minggu ini kerasa berat banget. Entah kenapa, di minggu ini banyak banget tugas yg menunggu. Gua nggak berniat menumpuknya sih, tapi kenapa gue malas mengerjakannya jadi gue ngerasa tugas jadi banyak banget.
Oh iya, apakah gue perlu membahas tentang kemalasan gue ini? Mungkin, memang perlu ^^~
Dari kecil gue emang orangnya pemalas banget. Tapi yang pasti dan sebagai faktanya, gue adalah anak perempuan yang masuk dalam kategori sangat hiperaktif. Jadi, gue sempet diceritain sama nenek gue.
Nenek: "Kamu tuh nggak dari kecil, nggak sekarang tetep wae teu daek cicing (re: gak mau diem).
Gue: "Aih, emangnya napa?"
Nenek: "Kamu tuh sekarang udah gadis. Harusnya tahu malu."
Gue: Jujur, gue udah mulai tersindir dengan pernyataan nenek tadi. Ya, gue diem aja.
Nenek: "AIH KAMU NGEDENGERIN NENEK GAK SIH?"
Gue: "Ngedenger nek." kata gue sambil ngebenerin baju gue yang sempet terlipat.
Nenek: "Terus juga kamu rajin mandi, biar gak bau badan. Biar nggak diserang laler juga."
Gue: Gue diem juga. Gue kesindir di sini. KESINDIR BANGET!!!! Oke, gue memaklumi diri gue yang emang kadang melupakan acara mandi sore gue. "Tapi kan nek..."
Nenek: "Gak. Ada. Tapi. Tapian."
Gue: Glek. Gue nahan ludah. Yaelah omongan gue dicekal. Gue diem lagi. Akhirnya setelah perdebatan ini, gue melenggang pergi mengambil handuk
Nenek: "Eh eh eh, mau kemana?"
Gue: "Mandi." Kena lo nek! Gue tersenyum evil.
Cara gue yang di atas tadi gue gunakan untuk membalas apa yang orang sindir kepada gue. Ya, gue lebih suka membalas sebuah kritikan dengan tindakan. Gue nggak seneng untuk ikutan perang di internet. Kenapa? Feelnya kurang berasa. Gue lebih suka adu debat di kehidupan nyata k3k3k3.
Gue bukanlah siswi yang termasuk dalam geng "Tukang Ngelabrak", "Anak Populer", dan sebangsanya. Satu alasan: males. Yah, gue males untuk membuat kepopuleran gue semakin mendunia. Karena, gue sudah bersyukur dengan kepopuleran yang sudah Tuhan kasih :-) gue cukup populer kok.
Kenapa gue nggak masuk ke dalam geng "Tukang Ngelabrak"? Gini ya, gue sangat males dan anti untuk beradu dengan adik kelas gue. Ya karena, mereka adalah saudara-saudara tidak sekandung gue di sekolah. Lagi pula gue nggak akan ngelabrak kalo kejadiannya akan seperti ini:
Gue: "EH DEK ELO JADI ADIK KELAS GAK USAH BELAGU DEH. DADA LO GAK BIASA TUH! DIOPERASI YA? ATAU PAMER PUNYA ITUNYA GEDE?"
Adik kelas: Diem sambil nutup mulut. "Kakak maaf..."
Gue: "APA?!" Masih dengan tampang yang sangar.
Adik kelas: "Kakak... kakak sikat gigi nggak."
Kalo kejadiannya kayak gini nanti, gue ogah ngelabrak. Ntar image gue malah jatoh kalo gue kayak gitu.

Dan mungkin lo juga bertanya-tanya, kenapa gue bukan termasuk ke dalam geng "Anak Populer"? Gini (juga) ya, gue bukanlah orang yang ribet dengan materi-materi di dunia. Dan gue juga adalah orang yang males untuk jalan-jalan yang nggak penting. Oke, mungkin sebagian dari kalian menangkap arti bahwa semua anak populer itu selalu ngehabisin uang buat hal-hal yang nggak penting. Tapi, masih ada juga loh anak populer yang pure dia populer karena keunggulan dia di bidang yang positif. Nah, yang gue artikan "Anak Populer" di sini adalah anak-anak yang suka nongkrong nggak jelas. Jelas bisa dibilang anak populer atau gaul, bukan?
Terus juga gue nggak mau mempermalukan teman-teman anak gaul. Gue nggak mau gue ngerusak image yang telah terbuat indah.
Contoh:
Gue: Jalan di depan mall yang penuh anak gaul bersama geng gaul gue. Tiba-tiba gue dapet telpon dari bokap. "Hallo." Ternyata, gue dengan tidak sengaja meloud-speaker BlackBerry gue.
Bokap: "Kamu tuh gimana sih duit buat bayar kreditan BeBe malah dipake buat jalan-jalan."
Gue nggak siap untuk malu di depan banyak orang dengan kejadian seperti ini.

Yup, intinya gue memang pemalas.
Sekian deh. Semoga pengalaman gue menghibur h3h3 sampai jumpa. Tapi yang pasti, agar gue nggak males lagi, tolong nikahkan gue dengan Wooyoung 2PM *dijitak the Hottest*

Nuri

14 Nov 2011

#DearDiary

Assalamualaikum. Yah, galau lagi deh. Kali ini galaunya karena masalah keuangan.
Yap, selama bulan November - Desember 2011, gue udah ngitung rencana pengeluaran keuangan selama 2 bulan itu. Dan *jeng jeng jeng* ternyata gede banget men! Nih, perkiraan untuk 2 bulan ke depan:
1. Biaya untuk Study Tour sekolah = Rp. 475.000,-
2. Ongkos Study Tour = Rp. 200.000,-
3. Uang jajan sekolah = Sekitar Rp. 500.000,-
4. Biaya buat jaket baseball kelas = tinggal Rp. 100.000,- (sambil dicicil)
Jumlah pengeluaran rencana buat 2 bulan (Nov - Des) 
= 475.000 + 200.000 + 500.00 + 100.000
= Rp. 1.275.000,-
MEN!!!! GILA!!!!
Huh. Tuhan.... ternyata banyak banget yang harus ortu gua keluarkan untuk gue.
Nah, biar masalahnya bisa diselesaikan dengan baik, gue punya trik-triknya nih.:
- Cari bala bantuan. Misalkan, lo punya kakak yang sudah memiliki penghasilan sendiri. Nah bisa tuh, lo minta bantuah ke kakak lo untuk menambah sekitar 50% uang rencana pengeluaran. Dengan cara yang halus, bisa berhasil nih trik satu ini.
- Minta dukungan dari sanak saudara. Dengan cara yang halus juga, lo bisa ngelakuin ini.
- Nabung! Lumayan buat meringankan beban orangtua k3k3k3k3
- Berdoa sama Tuhan. Semua rencana nggak akan berjalan lancar tanpa trik yang satu ini.


Oke guys, sekian dulu nih curcolnya. Semoga bermanfaat huehehehehe.


With all love


Nuri 

26 Agu 2011

Rekomendasi Tentang Film "Di Bawah Lindungan Ka'bah"

Assalamualaikum! Wah, udah lama banget nih nggak ngeblog =D maaf yaa selama ini sibuk dengan yang lain-lain. Nah, sekarang nuri mau ngerekomendasikan film yang nuri tonton kemarin bareng abahnya Nurii :) Rencana awal, aku sama abah mau nonton Harry Potter And The Deathly Hallows Part 2, tapi emang bukan rejeki, filmnya udah keburu dikembaliin ke produsen awalnya. Yah, alhamdulillah yah sesuatu =))
Film yang mau aku rekomendasikan ke kalian adalah film "Di Bawah Lindungan Ka'bah". Film ini bersetting Minangkabau pada tahun 1920-an. Pokoknya, hats off for this great film!





Nih, aku kasih gambar tiket yang udah aku scan yaa :)
Tuh murah kan tiketnya :p


Mau tau pemainnya? Nih aku kasih tauu

Herjunot Ali as Hamid
 Perlu gue beritahu, akting disini dia beda banget sama film-film sebelumnya! Dijamin kalian nggak bakal nyesel untuk nonton film ini, apalagi disini dia ganteng wkwkwk idaman nuri banget deh~
Laudya Chintya Bella as Zainab
Di film ini, dia sangat sangat jadul mukanya hahaha cuma pendapat nuri aja nih yaa. Tokoh Zainab disini sangat bagus, karena menggambarkan perempuan pada masa itu sebagai seorang yang sangat dihargai. Tapi sayangnya, akting dia di sini kurang lepas. Sayang banget kan :(

Tarra Budiman as Saleh
Nah si ganteng muncul juga akhirnya! Di sini, dia berperan sebagai pekerja di rumah ayahnya Zainab. He has crush with Rosna (siapa Rosna? Ntar aku kasih tau yaa) . Akting dia di sini juga lepas. Bagus lah (y)

Niken Anjani as Rosna
Nih, dia juga cantik banget di sini. Pokoknya, TOP deh!!
Didi Petet as Ayah Zainab
Di sini peran dia natural banget. Hats off for him!
Widyawati Sophiaan as Ibu Zainab
Sama deh. Akting dia juga di sini bagus (y) Apalagi waktu dia nggak mau harta suaminya hilang gitu aja, makanya terpaksa ngejodohin Zainab dengan lelaki yang tidak ia cintai.
Hj. Yenny Rachman as Ibu Hamid
Ini peran yang paling gue suka! Sosok ibu yang tangguh, baik, dan tahu diri. That's it!
Nah, itu udah disebutin pemain-pemainnya. Jujur, nuri tuh 4 kali nangis waktu ngeliat film ini.
  1. Adegan Hamid diusir dari kampungnya. Dan salutnya, Hamid nerima dan pasrah dengan hukuman adat yang dikasih para tetua kepada dia.
  2. Waktu Ibunya Zainab nyuruh Hamid buat ngebujuk Zainab supaya mau dinikahkan dengan paribannya. Setelah itu, Hamid langsung ngaji di surau (baca: masjid agung) dan setelah itu dia nangis sesregukan :'(
  3. Adegan dimana Hamid berusaha ngebutin andong buat ngebawa ibunya ke klinik, tapi apa daya, dalam perjalanan ibunda meninggal. Nah ini juga menyedihkan :'(
  4. Adegan Zainab dan Hamid membaca surat dari masing-masing di tempat yang berbeda. Setelah membaca surat-surat itu, mereka meninggal dengan menyebut asma Allah dan nyawa mereka berkumpul di Mekkah. How sweet :')
Overall, nuri suka banget sama film ini. Harus banget dicontoh sama anak-anak muda jaman sekarang yang udah mulai 'belok' dari jalan yang benar.
Hats off buat film ini!!!

 Foto : Berbagai Sumber
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...