22 Okt 2011

Curhatan Tentang Pemilihan OSIS Eps. 1

Assalamualaikum warrah matullahi wabarakatuh.
Saya menulis artikel ini dengan sedikit kekecewaan. Jujur, baru kali ini saya kecewa berat dengan hidup saya. Dengan orang-orang di sekeliling saya. Dengan makhluk-makhluk yang cuma bisanya ngomong, ngomong, dan ngomong.
Saya ngerasa, saya gagal membawa orang-orang di kehidupan saya ke jalan yang benar.
***
Tanggal 21 Oktober 2011, adalah hari di mana saya harus menatap 60 orang lebih dalam pembukaan “Seleksi Penerimaan Pengurus OSIS Baru Masa Jabatan 2011-2012”. Sumpah, tubuh saya bergetar gugup. Nggak tau kenapa. Di antara mereka ada orang-orang yang udah saya kenal, ada juga yang belum kenal (walaupun setiap hari saya ketemu mereka).
Tanggapan pertama yang ada di hati saya:  “Gila, banyak banget yang ikutan.”
Saya langsung bilang ke ketua OSIS angkatan saya. “Fin, gila banyak banget.”
Dan saat itu saya sadar, kalau saya bicara di saat yang salah. Afina –ketua Osis yang saya maksud- sedang berbicara di depan semua anak baru calon pengurus OSIS. Dia langsung menatap saya dan bilang, “yang ikut sebenernya lebih dari 70 orang.”
70 ORANG??! Gila, banyak banget yang nggak hadir! Saya nggak ngerti, apakah mereka mengundurkan diri atau ijin karena ada halangan.
Mata saya udah kayak mau keluar aja ketika mendengar jawaban Afina.
“Yang bener??!” tanya saya lagi dengan nada penasaran. Masih belum percaya bahwa saya menghadapi kenyataan yang sedikit pahit.
Afina cuma bisa mengangguk.
“Dan tau gak lo?” kata Afina pake gaya g4wl.
“APA?” tanya saya balik. Saya hampir kayang.
“Jumlah calon perempuan lebih banyak dari jumlah laki-laki.”
“DEMI APA???!” Kali ini, saya headbang gaya Trio Macan.
“Iya, dan lebih banyak anak kelas 7 yang ngecalonin diri.”
“SUMPEH LO SUMPEH LO??!!!!!” kata saya dengan mulut hampir berbusa.
Gila, parah. Saya bingung. Speechless di tempat. Ohmygod, ya Tuhan, AMPUNI AKU!!!! AKU DOSA APA???!! Cukup TUHAN CUKUP!!!!! Saya bingung, saya dosa apa selama ini. Sehingga saya dan teman-teman mendapatkan kenyataan yang sedikit pahit ini.
Sebenarnya, saya ingin pengurus OSIS yang baru mayoritas adalah murid kelas 8. Tapi, kok kenapa malah jadi kayak gini?!
Saya nggak menyalahkan siapa pun. Nggak bakal. Tapi yang mau saya tanyakan adalah:
ADA APA DENGAN MENTAL ANAK REMAJA INDONESIA KINI?
Saya prihatin sekali.
Kenapa saya lebih berharap murid kelas 8 yang bisa jadi pengurus OSIS? Karena, mereka lebih tau medan sekolah, lebih tau suasana, lebih tau bagaimana memecahkan masalah yang berhubungan dengan keorganisasian di sekolah ini.
Kalo nanti mayoritas yang menjadi pengurus adalah anak kelas 7, ya mau jadi apa toh? Organisasi junior? Nggak kan? Justru ini yang saya takutkan selama ini.
Kalo diliat dari sisi psikologis, anak kelas 8 lebih ‘mateng’ daripada anak kelas 7. Kan karena mereka udah berpengalaman menjadi anak remaja yang baru ‘mateng’. Tapi saya yakin, banyak di antara adik kelas saya yang pintar dalam kepemimpinan berpikir.
Diliat dari sisi fisik, jelas beda. Yang saya liat kini, anak kelas 8 banyak yang bagus banget badannya. Udah banyak adik kelas saya itu badannya bagus, punya abs 3 (karena kalo 6, nggak bakal normal. Yaiyalah masa masih 13 kok udah punya otot 6? Aneh.). ini yang menjadi harapan saya kalo anak kelas 8 mampu menjadi pemimpin organisasi 1 tahun ke depan.
Semoga, artikel ini dapat dibaca oleh salah satu anak kelas 8. Dan merubah pikiran mereka. Nggak maksud untuk menyindir kok. Jadiin ini motivasi ya, adik-adik.

Salam hangat

Nuri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...