11 Des 2010

Cinta Satu Malam

Saat itu aku termenung di dalam sebuah mobil angkutan umum menuju rumah saudariku. Aku penumpang terakhir di kendaraan itu. Aku termenung, menatap langit lewat kaca belakang yang bertempelkan stiker bertuliskan "Cinta Satu Malam". Aku mengindahkannya. Tetap menatap langit yang saat itu biru dan berawan. Aku melihat, gumpalan awan itu seperti ingin memelukku. Ah, aku sempat ngeri melihatnya. Apakah bencana besar akan datang hari ini? Apakah di depan mataku? Apa segitu menakutkannya? Lalu terdengar lagu "Cinta Satu Malam". Ah, ada apa lagi ini -_-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...